RS Mata Dr. Yap
Ablasio Retina

Ablasi retina adalah lepasnya retina dari jaringan penopangnya. Ablasi retina dapat disebabkan karena proses degenerasi, cedera, atau peradangan.  

Saat usia semakin bertambah, maka struktur pembentuk vitreous gel mata akan menyusut dan membentuk kerutan. Kerutan tersebutlah yang membentuk helai bayangan yang melayang-layang di mata kita. Helai bayangan tersebut dikenal dengan istilah floaters dan mungkin terlihat saat menatap ke arah yang lebih terang.Proses tersebut umum terjadi pada usia 40 tahun keatas, namun dapat juga terjadi pada berbagai usia. Biasa disebabkan cidera pada mata, peradangan atau komplikasi setelah operasi mata. Ablasi retina prosesnya dapat juga dipercepat karena rabun jauh, glaukoma, atau karena salah satu mata sudah terkena ablasi retina terlebih dahulu.  Beberapa gejala yang terjadi pada ablasi retina antara lain :

  1. Kilatan cahaya
  2. Bintik-bintik/benang hitam yang bergerak-gerak (floaters)
  3. Tirai abu-abu yang menutupi sebagian penglihatan

Tindakan pada ablasi retina

Ablasi retina harus segera ditanggulangi supaya kita dapat mempertahankan penglihatan kita sampai usia lanjut. Seluruh pasien yang mengalami hal ini membutuhkan operasi untuk mengembalikan retina pada posisi semula.

Banyak cara untuk menangani ablasi retina. Tindakan yang akan dilakukan tergantung pada karakteristik daerah retina yang lepas. Dokter mata akan menentukan lokasi robekan retina dan menggunakan tindakan yang sesuai

  1. Cryoteraphy 
  2. Adalah tindakan laser yang dilakukan untuk ‘mematri’ retina yang robek. Tindakan cryoteraphy ini sangat nyaman dan biasanya tidak menimbulkan keluhan.
  3. Scleral Buckle
  4. Sebuah gelang yang lentur ditempatkan diseputar bola mata untuk menetralkan kekuatan yang menarik retina dari dasarnya. Seringkali dokter mata mengeluarkan cairan yang ada dibawah bagian retina yang lepas, dan menarik retina ke posisi normal, prosedur ini dilaksanakan di ruang operasi.
  5. Pneumatic Retinopexy
  6. Dokter mata akan memasukkan sejenis gas khusus ke dalam rongga vitreus untuk mendorong retina yang lepas untuk kembali ke posisi semula. Setelah tindakan, sambil menunggu proses hilangnya gas, penderita akan diminta untuk menjaga kepala pada posisi tertentu selama beberapa hari. Dengan posisi kepala yang benar gas akan menekan retina yang lepas kembali ke asalnya.
  7. Vitrectomy
  8. Vitreus yang mengakibatkan penarikan pada retina dibuang sebagai gantinya pada mata dimasukkan gas atau silicon oil. Kadang-kadang vitrectomy dikombinasikan dengan scleral buckle.

Setiap operasi ada resikonya tetapi ablasi retina yang tidak ditangani akan menyebabkan kehilangan penglihatan permanen atau kebutaan. Sebagian besar ablasi retina pada umumnya sukses tetapi kadang-kadang operasi kedua diperlukan. Apabila retina tidak dapat dilekatkan kembali, penglihatan akan terus berkurang sampai hilang sama sekali. Untuk itu konsultasikan kondisi mata anda dengan dokter spesialis mata RS Mata “Dr.YAP” secara rutin.