Amblyopia
|
Ambliopia adalah kondisi penurunan tajam penglihatan terbaik pada salah satu atau kedua mata yang tidak berkaitan secara langsung dengan abnormalitas struktur mata atau jaras penglihatan. Ambliopia menandakan kegagalan perkembangan saraf pada sistem visual yang imatur. Penyabab ambliopia adalah pengalaman visual yang abnormal di awal kehidupan akibatdari strabismus,kelainan refraksi atau deprivasi visual. Ambliopia biasanya terjadi pada decade pertama kehidupan. Ambliopia merupakan penyebab utama hilangnya penglihatan monokular pada anak. Ambliopia diperkirakan terjadi pada 163-190 dari 10.000 orang di dunia.Gangguan penglihatan monokular pada anak sering kali tidak terdeteksi. Keterlambatan penegakan diagnosis amblyopia mengakibatkan terapi menjadi lebih sulit dan kurang efektif. Penegakan diagnosis ambliopia sering kali terhambat karena keterbatasan kemampuan untuk menilai fungsi visual bayi atau anak-anak pada fase preverbal. Ambliopia yang tidak diterapi dengan adekuat akan mengakibatkan gangguan fungsional seperti berkurangnya kecepatan membaca dan penurunan kemampuan motorik halus. Ambliopia terjadi ketika jalur saraf antara otak dan mata tidak dirangsang dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan otak hanya merangsang 1 mata, biasanya karena penglihatan di mata lainnya lemah. Selain itu, mata malas juga cenderung diturunkan secara genetik. Kemungkinan lebih tinggi menderita mata malas dialami oleh anak yang terlahir prematur dan anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Selain itu, anak yang mengalami strabismus atau mata juling juga menjadi penyebab umum, di mana adanya ketidakseimbangan pada otot-otot yang bertanggung jawab untuk mengatur posisi mata. Adanya kelainan refraksi, seperti rabun jauh, silinder yang besar, serta adanya bayangan pada lensa mata (astigmatisma) juga jadi penyebab lain. Terkadang, mata malas juga merupakan hasil dari suatu kelainan, seperti retina pusat yang abnormal atau perbedaan ukuran antara mata.
|